Minggu, 25 Maret 2012

Analisa Vitamin

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
VITAMIN
Evi Latifah Nurjannah (103020053)
Tiara Intan Citaresmi (103020047)
INTISARI
Percobaan yang dilakukan dalam Vitamin adalah uji Vitamin B, Uji Vitamin C, dan Uji Vitamin Elisakarida.
Tujuan dari percobaan Uji Vitamin B, adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya vitamin B dalam suatu sampel. Tujuan dari percobaan Uji Vitamin C, adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya vitamin C dalam suatu sampel. Tujuan dari percobaan Uji Vitamin E adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya vitamin E dalam suatu sampel.
Prinsip dari percobaan Uji Vitamin B adalah berdasarkan reaksi vitamin B dengan PbAc dan NaOH disertai pemanasan, sehingga terbentuk endapan berwarna coklat hitam. Prinsip dari percobaan Uji Vitamin C, adalah berdasarkan reaksi oksidasi vitamin dengan KMnO4. Prinsip percobaan Uji Vitamin E adalah berdasarkan reaksi dengan alkohol absolute dan HNO3 pekat disertai pemanasan, sehingga terbentuk senyawa jingga sampai merah.
Hasil dari percobaan Uji Vitamin B, dapat diketahui bahwa sampel Cocoa, Jus Tipco dan jus anggur positif mengandung Vitamin B. Hal ini dapat diketahui dengan terbentuknya endapan berwarna coklat hitam. Dari hasil percobaan Uji Vitamin C, dapat diketahui bahwa sampel susu ultra, Jus tipco rasa kiwi dan jus angggur mengandung vitamin C. hal ini dapat diketahui dengan hilangnya warna KMnO4. Dari hasil percobaan Uji vitamin E, dapat diketahui bahwa sampel Cocoa dan jus anggur mengandung vitamin E. hal ini dapat diketahui dengan terbentuknya larutan warna jingga ke merah.








I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Vitamin adalah senyawa organic kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Berhubung vitamin tidak disintesa dalam tubuh kecuali vitamin K, maka vitamin harus ada dalam makanan yang dikonsumsi. Bila tidak ada dalam makanan, maka tubuh dapat kekurangan vitamin yang mengakibatkan berbagai keadaan antara lain organ tubuh yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan apabila kekurangan berlangsung lama dapat menyebabkan penyakit. Vitamin tidak memeberikan kalori dan tidak ikut menyusun jaringan tubuh tetapi memberikan fungsi yang spesifik bagi tubuh.
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolism dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yanh dikonsumsi. Sebagai pengecualian adalah vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup kesempatan sinar matahari.
Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia, sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit tertentu, atau kelainan-kelainan, sehingga gejala ini dapat digunakan sebagaialat untuk menentukkan adanya kekurangan vitamin atau jumlah vitamin dalam menu makanan, untuk ini perlu dilakukan percobaan dengan hewan.
1.2.  Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan Uji Vitamin B, adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya vitamin B dalam suatu sampel.
Tujuan dari percobaan Uji Vitamin C, adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya vitamin C dalam suatu sampel.
Tujuan dari percobaan Uji Vitamin E adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya vitamin E dalam suatu sampel.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan Uji Vitamin B adalah berdasarkan reaksi vitamin B dengan PbAc dan NaOH disertai pemanasan, sehingga terbentuk endapan berwarna coklat hitam.
Prinsip dari percobaan Uji Vitamin C, adalah berdasarkan reaksi oksidasi vitamin dengan KMnO4.
Prinsip percobaan Uji Vitamin E adalah berdasarkan reaksi dengan alkohol absolute dan HNO3 pekat disertai pemanasan, sehingga terbentuk senyawa jingga sampai merah.
1.4. Reaksi Percobaan

 
Uji Vitamin B









Gambar 1. Reaksi Uji Vitamin B
Uji Vitamin C

 












Gambar 2. Reaksi Percobaan Uji Vitamin C
Uji Vitamin E

 








Gambar 3. Reaksi Uji Vitamin E
II ALAT, BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Alat Percobaan, (2) Bahan Percobaan, dan (3) Metode Percobaan.
2.1. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan Uji vitamin B, Uji Vitamin C dan Uji Vitamin E adalah, gelas kimia, penangas air, pipet tetes, pipet ukur, plat tete, tabung reaksi dan thermometer
2.2. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan Uji Vitamin B, Uji Vitamin C dan Uji Vitamin E adalah Inaco Jelly, Susu Ultra, Cocoa, Jus Tipco rasa kiwi, Jus anggur, pereaksi PbAc, NaOH 1:10, KMnO4, Alkohol dan HNO3.

2.3. Metode Percobaan
Uji Vitamin B














Gambar 4. Metode Percobaan Uji Vitamin B
Uji Vitamin C



















Gambar 5. Metode Percobaan Uji Vitamin C
Uji Vitamin E
 Gambar 6. Metode Percobaan Iji Vitamin E
III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.   
3.1. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Vitamin B
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
Bahan
Pereaksi
Warna
Hasil I
Hasil II
Innaco Jelly




PbAc + NaOH 1:10
Kuning
-
-
Susu Ultra
Kuning
-
+
Cocoa
coklat
+
+
Jus Tipco Kiwi
coklat
+
+
Jus Anggur
coklat
+
+
(Sumber: Evi Latifah N dan Tiara Intan C, 2010).
Ket: (+) Mengandung Vitamin B
(Hasil I: Evi Latifah N dan Tiara Intan. C, 2010).
(Hasil II: Laboratorium Biokimia Pangan, 2012).

 







Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan (Poedjiadi, 1994).
Pb Asetat dan NaOH berfungsi untuk merubah vitamin B menjadi bentuk tiol karena pereaksi tersebut menjadikan kondisi larutan sampel bersifat basa. Kehilangan atau kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin (Poedjiadi, 1994).
Pada percobaan ini dilakukan penentuan vitamin B1. Pertama larutan tiamin direaksikan dengan PbAc dan NaOH 1:10. Lalu memanaskannya selama 15 menit. Uji positif mengandung vitamin B ditandai dengan terbentuknya endapan putih.
Percobaan yang dilakukan dengan dengan menggunakan Uji Vitamin B, sampel yang digunakan adalah inaco jelly, Susu Ultra, Cocoa, Jus Tipco rasa kiwi dan Jus Anggur. Sampel yang mengandung Vitamin B adalah Cocoa, Jus Tipco rasa kiwi dan Jus anggur. Ini ditandai dengan terbentuknya Endapan berwarna coklat. Sedangkan pada Innaco jelly dan Susu ultra tidak terbentuk endapan berwarna coklat. Jadi, dalam hal ini innaco jelly dan susu ultra tidak mengandung vitamin B. seharusnya pada sampel susu ultra mengandung vitamin B. mungkin ini disebabkan karena penambahan PbAC dan NaOH 1:10 kelebihan atau kurang. Sehingga tidak terbentuk endapan warna coklat. Pada percobaan ini, sampel Innaco Jelly saat dtambahkan pereaksi PbAc dan NaOH serta dipanaskan 15 menit warnanya kuning, begitu pula dengan sampel susu ultra ketika ditambahkan larutan pereaksi PbAc dan NaOH serta dipanaskan warnanya kuning dan tidak terbentuk warna coklat. Komponen Cocoa terdiri dari Gula, bubuk kakao, krimmer, pengental, perisa vanilli, dan garam. Jus anggur terdiri informasi giziny adalah Energi 288 kJ (69 kcal), karbohidrat 18.1 g, gula 15,48 g, diet serat 0,9 g, lemak 0,16 g, protein 0,72 g, thiamine (Vit. B1) 0.069 mg (5%), riboflavin (Vit. B2) 0,07 mg (5%), niacin (Vit. B3) 0.188 mg (1%), asam pantotenat (B5) 0,05 mg (1%), vitamin B6 0,086 mg (7%), folat (Vit. B9) 2 mg (1%), vitamin B12 0 mg (0%), vitamin C 10,8 mg (18%), vitamin K 22 mg (21%), kalsium 10 mg (1%), besi 0,36 mg (3%), magnesium 7 mg (2%), mangan 0,071 mg (4%), fosfor 20 mg (3%), kalium 191 mg (4%), natrium 3,02 mg (0%), dan seng 0,07 mg (1%).


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTEb77M1m_6R9kCZZcvm9OapG5nXHmx_N-9NtJzqP9svOc9O3jlDj3GpcsU8w
 












Gambar 8. Sampel Jus Anggur

 


















Gambar 9. Jus Tipco rasa Kiwi




 
















Gambar 10. Cocoa
Faktor kesalahan pada uji Vitamin B mungkin dsebabkan karena kurang telitinya praktikan pada saat praktikum dan pemanasan yg kurang ataupun yang lebih.
Tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfhidril. Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan (Wikipedia, 2011).
Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan pada alkohol. Oleh karena sulfurdan oksigen berada dalam golongan tabel periodik yang sama, ia memiliki sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti alkohol, secara umum, ia akan terdeprotonasi membentuk RS (disebut tiolat), dan secara kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi RSH (Wikipedia, 2011).
Vitamin B dapat rusak dengan adanya alkali. Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin) (Winarno, 1992).
Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D). Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia didalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing (contoh; B1, B2, B3) (Anonim, 2010).
Sifat-sifat tiamin adalah bersifat higroskopis, berbau ragi dan mempunyai titik leleh 246-2500C. tiamin mudah larut dalam air dan alkohol. Tetapi tidak larut dalam etil eter, benzene dan pelarut lemak yang lain. Stabil pada pemanasan keringtetapi rusak bila dipanaskan dalam autoclave ataupun dipanaskan dengan sulfit (Sudarmaji, 2003).
Sumber vitamin B bisa didapatkan dari kacang hijau, ragi, susu telur, gandum, daging, sayuran, daging, unggas, ikan, dan hati (Ahira, 2011).
Fungsi vitamin b adalah berfungsi untuk menjaga sistim syaraf dan dan fungsi jantung manusia, untuk pertumbuhan anak-anak, untuk regernerasi sel,  proses pembentukan sel darah merah, mencegah bibir pecah-pecah, membantu dalam mengkonversi lemak dan protein dalam menjadi tenaga dan proses pembentukan antibody (Ahira, 2011).
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan insomnia, kulit bersisik, bibir pecah-pecah, sariawan, menggangu sistim pernafasan, mudah cape, dan terserang penyakit kulit (Ahira,  2011).





3.2. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Vitamin C
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Vitamin C
Bahan
Pereaksi
Warna
Hasil I
Hasil II
Innaco Jelly





KMnO4
Ungu
-
-
Susu Ultra
Coklat
+
+
Cocoa
Ungu
-
-
Jus Tipco rasa kiwi
kuning
+
+
Jus Anggur
coklat
+
+
(Sumber: Evi Latifah N dan Tiara Intan. C, 2010).
Ket: (+) Warna KMnO4 hilang
(Hasil I: Evi Latifah N dan Tiara Intan, C 2010).
(Hasil II: Laboratorium Biokimia Pangan, 2012).

 









Gambar 11. Hasil Pengamatan Uji Moore
KMnO4 pada Uji Vitamin C berfungsi sebagai indikator bahwa di dalam sampel terdapat vitamin C dengan ciri reaksi dapat menghilangkan atau melarutkan warna asli dari KMnO4 (ungu tua). Pada Uji Vitamin C tidak dilakukan pemanasan karena dapat menyebabkan rusak atau berbahayanya struktur Vitamin C itu sendiri.
Percobaan yang dilakukan dengan dengan menggunakan uji Vitamin C, sampel yang di uji adalah Innaco jelly, Susu Ultra, Cocoa, Jus Tipco rasa kiwi dan jus anggur.  sampel yang membentuk caramel adalah sampel cocoa. Pada percobaan ini, sampel yang mengandung vitamin C adalah susu ultra, jus tipco rasa kiwi dan jus anggur. Hal ini ditandai dengan saat diberikan pereaksi KMnO4 dan dikocok, warna KMnO4 hilang. Pada percobaan ini sampel innaco jelli dan cocoa tidak mengandung vitamin C. karena pada saat ditambahkan KMnO4 warna KMnO4 tidak hilang.
Tipco Kiwi merupakan 100% juice, terbuat dari buah kiwi berkualitas tinggi, dipadukan dengan anggur putih pilihan. Mengandung vitamin A, C dan E yang tinggi sebagai antioksidan. Komposisi dari Tipco ini adalah kiwi dan buah anggur.
Susu ultra putih : Informasi gizinya adalah lemak total 8 g 13%, lemak jenuh 4 g 22%, kolesterol 20 mg 7%, protein 8 g 13%, karbohidrat total 13 g 4%, natrium 50 mg 2%, kalium 490 mg 10%, vitamin a 25%, vitamin C 10%, vitamin d3 25%, vitamin E 10%, vitamin k 8%, vitamin B1 25%, vitamin B2 25%, vitamin B3 15%, vitamin B5 10%, vitamin B6 15%, vitamin B12 30%, kalsium 35%, zat besi 2%, iodium 6%, zink 10%, magnesium 10%, fosfor 35%, dan selenium 15%.

 












Gambar 12. Jus Tipco Rasa Kiwi





http://images.barangpernakpernik.multiply.com/image/1/photos/upload/orig/SU4RRgoKCB8AACD3R44142/2.jpeg?et=fq4z8hHSTU0xHkQzpUEweg&nmid=0
 











Gambar 13. Sampel Susu Ultra


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTEb77M1m_6R9kCZZcvm9OapG5nXHmx_N-9NtJzqP9svOc9O3jlDj3GpcsU8w
 













Gambar 14. Jus Anggur
Vitamin ini terdapat dalam semua jaringan hidup, yang mempunyai tugas mempengaruhi reaksi oksidasi-reduksi. Sumber utama asam L-askorbat dalam makanan adalah sayur dan buah. Asam L-askorbat adalah lakton (ester dalam asam hidroksikarboksilat). Dehidrasi dan dekarboksilasi dapat menjurus ke pembentukan furfural, yang dapat berpolimerisasi membentuk pigmen coklat atau bergabung dengan asam amino dalam penguraian Strecker (Deman, 1997).
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam bentu Kristal tidak berwarna, titik cair 190-1920C. bersifat larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat rendah. Vitamin C sukar larut dalam kloroform, eter, dan benzene. Dengan logam membentuk garam. Sifat asam ditentukan oleh ionisasi enolgroup pada atom C nomor 3. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisor Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, temperature yang tinggi. Larutan encer vitamin C pada pH kurang dari 7,5 masih stabil apabila tidak ada katalisator seperti di atas. Oksidasi vitamin C akan terbentuk asam dihidroaskorbat (Sudarmaji, 2003).
 Vitamin Cjuga dikenal sebagai asam askorbat, membantu menyembuhkan luka, mencegah kerusakan sel, meningkatkan gusi dan gigi yang sehat, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini juga membantu tubuh menyerap zat besi. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa vitamin C dapat berakibat penuaan tertunda dan pencegahan penyakit dengan menghancurkan 'gratis radicals'-molekul yang berhubungan dengan penuaan dan kerusakan sel (Anonim, 2010).
Sumber vitamin C terdapat pada: Citrus jus dan buah-buahan , Tomat, Berries , Kentang dengan kulit Green dan paprika merah, Brokoli ,Bayam (Anonim, 2010).
Kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kudis, mengkosumsi lebih dari 2.000 miligram per hari dapat menyebabkan wajah memerah, sakit kepala, peningkatan buang air kecil, ringan diare, mual dan muntah. Wanita hamil dan menyusui harus kosumsi lebih dari jumlah yang disarankan per hari vitamin C (Anonim, 2010).







3.3. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Vitamin E
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin E
Bahan
Pereaksi
Warna
Hasil I
Hasil II
Innaco Jelly



Alkoholis + HNO3 pekat
Ungu
-
-
Susu Ultra
Coklat
-
-
Cocoa
Ungu
+
-
Jus Tipco rasa kiwi
kuning
-
+
Jus Anggur
coklat
+
+
(Sumber: Evi Latifah N dan Tiara Intan C, 2010)
Ket: (+) mengandung Vitamin E
(Hasil I: Evi Latifah N dan Tiara Intan C, 2010)

 
(Hasil II: Laboratorium Biokimia Pangan, 2012.








   
Gambar 13. Hasil Pengamatan Uji Vitamin E
Tokoferol adalah turunan tokol, dan adanya sejumlah senyawa sejenis dalam produk hewan dan sayur telah ditunjukkan. Tokoferol penting sebagai antioksidan dalam makanan, terutama dalam minyak tumbuhan. Tokoferol dalam berbagai lemak dan makanan mengandung lemak dapat sangat beragam. Dengan beberapa kekecualian, produk hewan dan sayur mengandung tokoferol mulai dari sekitar 0,5 sampai 1,5 mg/100 g, minyak nabati mulai dari 10 sampai 60 mg/100 g, dan minyak kecambah serealia, yang merupakan sumber yang sangat baik, mulai dari 150 sampai 500 mg/100 g. Minyak nabati mempunyai perbandingan α-tokoferol tertinggi, yang berjumlah sekitar 60 persen dari tokoferol total (Deman, 1997).
Alkohol dan HNO3 pekat pada uji vitamin E berfungsi untuk membentuk senyawa α-kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol. Dengan adanya pereaksi HNO3 pekat maka α-tokoferol dapat meghasilkan α-kuinon.
Pada percobaan uji vitamin E, sampel yang mengandung vitamin E adalah Cocoa dan Jus Anggur. Hal ini ditandai dengan terbentuknya larutan jingga ke merah. Pada pengujian ini sampel susu ultra, cocoa dan jus tipco tidak mengandung vitamin E, karena saat pengujian tidak terbentuk larutan jingga ke merah. Sampel innaco jelly saat direaksikan dengan pereaksi alkoholis dan HNO3 pekat larutannya tidak berwarna (bening). Sampel susu ultra ketika direaksikan dengan pereaksi alkoholis dan HNO3 larutannya berwarna putih dan pada sampel jus tipco ketika direaksikan dengan pereaksi alkoholis dan HNO3 pekat warna larutan kuning. Seharusnya sampel jus tipco mengandung vitamin E. mungkin karena beberapa faktor kesalahan sehingga pada sampel tersebut ketika direaksikan dengan alkoholis dan HNO3 tidak terbentuk larutan jingga ke merah. Ini disebabkan mungkin karena waktu pemanasan yang kurang ataupun lebih, dan penambahan pereaksi yang kurang ataupun berlebih. Sehingga tidak terbukti bahwa jus tipco mengandung vitamin C.
Vitamin E (Tocopherol), adalah vitamin yang larut baik dalam lemak yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Vitamin E juga berfungsi mencegah penyakit hati, mengurangi kelelahan dan mengurangi PMS, membantu memperlambat penuaan karena oksidasi; mensuplai oksigen ke darah sampai dengan ke seluruh organ tubuh. Vitamin E juga menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun. Vitamin ini juga membantu mencegah sterilitas dan destrofi otot. Vitamin E juga dikenal sebagai tokoferol, khususnya pada molekul alfa tokoferol. Vitamin E diserap di saluran pencernaan yaitu oleh silomikron melalui transport silomikron dan kemudian di hati diserap oleh uptake silomikron. hati dapat mengubah vitamin E menjadi VLDL. Tempat penyimpanan utama vitamin E adalah di jaringan adiposa. Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang menghambat oksidasi rakdikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan mengkonjugasinya menjadi glucuronat ketika ekskresi di ginjal. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker (Burke, 2007).
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar. Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal (Anonim, 2010).
Vitamin E dipercaya sebagai sumber antioksidan yang kerjanya mencegah lipid peroksidasi dari asam lemak tak jenuh dalam membran sel dan membantu oksidasi vitamin A serta mempertahankan kesuburan. Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa dan dapat diperoleh dari minyak nabati terutama minyak kecambah, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau. Ada pula senyawa lain yang dapat menggantikan vitamin E, yaitu flavonoid. Hal ini dikemukakan oleh Department of Environmental and Molecular Toxicology, Oregon State University. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang terdapat pada teh, buah-buahan, sayuran, anggur, bir dan kecap. Aktivitas antioksidan flavonoid tergantung pada struktur molekulnya terutama gugus prenil (CH3)2C=CH-CH2-). Dalam penelitian menunjukkan bahwa gugus prenil flavonoid dikembangkan untuk pencegahan atau terapi terhadap penyakit-penyakit yang diasosiasikan dengan radikal bebas (Sofia, 2005).













VI KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Uji Vitamin B : Berdasarkan hasil pengamatan Uji Vitamin B dapat disimpulkan bahwa sampel Cocoa, Jus tipco rasa kiwi dan Jus anggur mengandung vitamin B. karena terbentuk endapan berwarna coklat
Uji Vitamin C : Berdasarkan hasil pengmatan Uji Vitamin C, dapat disimpulkan bahwa sampel Susu Ultra, Jus tipco rasa kiwi dan jus anggur mengandung vitamin C, karena pada saat direaksikan dengan KMnO4 dan dikocok, warna KMnO4 hilang.
Uji Vitamin E :  Berdasarkan hasil pengamatan Uji vitamin E dapat disimpulkan bahwa sampel Cocoa dan jus anggur mengandung vitamin E karena terbentuk larutan jingga ke merah.
4.2. Saran
Dalam praktikum Biokimia pangan harus lebih teliti supaaya didapatkan hasil maksimal yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2010), Vitamin B, http://id.wikipedia.org, Accessed 22/03/12.
Anonim, (2010), Vitamin, http://food-info.net, Accessed 22/03/12.
Ahira, 2011. Sumber Vitamin B,  http://www.anneahira.com/sumber-vitamin-b.htm, akses 22/03/12.
Burke, W.Tracy, (2007), Vitamin E, http://id.svhoong.com, Accessed 22/03/12.

Deman John, (1997), Kimia Makanan, Penerbit ITB : Bandung.
Sofia, Dinna, (2005), Antioksidan dan Radikal Bebas, http://chem-is-try.org, Accessed 22/03/12.
Sudarmadji, Slamet, dkk. 2003. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty: Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.
Winarno, 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.












LAMPIRAN KUIS
1.  Apa yang dimaksud dengan Vitamin?
Vitamin adalah suplemen yang ada dalam tubuhuntuk mencegah kerusakan mata, perlindungan kulit, pertumbuhan pada anak-anak, mencegah sariawam serta untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Vitamin bukan termasuk protein, karbohidrat, ataupun lemak. Vitamin juga dapat melarutkan lemak. Contoh vitamin: A, B, C, D, E dan K.
2.   Sebutkan sifat lemak secara fisika!
·      Berbentuk padat
·      Viscositasnya tinggi
·      Licin
·      Tidak larut dalam air
3.     Reaksi apa yang terjadi saat hilangnya warna ungu pada KMnO4?
Reaksi redoks

 













4.     Seba-sebab kerusakan lemak?
·      Terjadinya reaksi oksidasi reduksi
·      Terhidrolisis
·      ketengikan
5.     apa fungsi alkohol pada uji safonifikasi?
Adalah sebagai indikator uji safonifikasi, sehingga menghasilkan buih, untuk mengekstrak lemak, sehingga terjadi dalam suasana basa yang menghasilkan buih. Apabila lemaknya hilang, yang tersisa air dan apabila mengandung KOH  akan menghasilkan buih apabila ditambah air.
LAMPIRAN GAMBAR

 









Gambar 14. Sampel Cocoa
Komposis Cocoa: gula, bubuk kakao, krimmer, pengental, perisa vanilli, dan garam


                                %AKG
Lemak Total
4,5 g
1 g
18 g
17 g
5 mg
7%
2%
6%

1%
Protein
Karbohidrat total
Gula
Natrium
(sumber: Kemasan Cocoa)


http://www.inacofood.com/inside/images/insimg/AllMiniJelly+AloeVeraCup+backgroundREV2.jpg
 






Gambar 15. Innaco Jelly
Inaco : Informasi giziny adalah lemak total 0 g 0%, kolesterol 0g 0%, protein 0g 0%, karbohidrat total 20 g 7%, serat pangan 1 g 4%, gula 19 g, dan natrium 27 mg 1%.